Sabtu, 14 Juli 2012

Beranda » » » » Misteri Penyelamatan Garuda 206

Misteri Penyelamatan Garuda 206



Garuda Indonesia Penerbangan 206 atau juga dikenal dengan sebutan Peristiwa Woyla adalah sebuah penerbangan maskapai Garuda Indonesia dari pelabuhan udara sipil Talangbetutu, Palembang ke Bandara Polonia, Medan yang mengalami insiden pembajakan pesawat pada 28 Maret 1981 oleh lima orang teroris yang dipimpin Imran bin Muhammad Zein, dan mengidentifikasi diri sebagai anggota kelompok Islam ekstremis "Komando Jihad". Penerbangan dengan pesawat DC-9 Woyla tersebut berangkat dari Jakarta pada pukul 08.00 pagi, transit di Palembang, dan akan terbang ke Medan dengan perkiraan sampai pada pukul 10.55. Dalam penerbangan, pesawat tersebut tiba-tiba dibajak oleh lima orang teroris Komando Jihad yang menyamar sebagai penumpang. Setelah mendarat sementara untuk mengisi bahan bakar di Bandara Penang, Malaysia, akhirnya pesawat tersebut terbang dan mengalami drama puncaknya di Bandara Don Mueang di Bangkok, Muang Thai tanggal 31 Maret.

Imran bin Muhammad Zein, pemimpin sel kelompok Komando Jihad yang melakukan peristiwa teror ini menuntut agar para rekannya yang ditahan pasca Peristiwa Cicendo di Bandung, Jawa Barat, supaya dibebaskan. Dalam Peristiwa Cicendo, 14 anggota Komando Jihad membunuh empat anggota polisi di Kosekta 65 pada 11 Maret 1981 dini hari. Usai peristiwa itu, sejumlah anggota Komando Jihad ditahan dan terancam hukuman mati.

Peristiwa pembajakan pesawat Garuda DC-9 Woyla ini menjadi peristiwa terorisme bermotif "jihad" pertama yang menimpa Indonesia dan satu-satunya dalam sejarah maskapai penerbangan Indonesia.

Operasi Pembebasan

Operasi pembebasan pesawat DC-9 dikenal dengan sebutan Operasi Woyla yang dimulai sehari setelah tersiarnya kabar pembajakan tersebut. Pada pukul 21.00, 29 Maret, 35 anggota Kopassandha meninggalkan Indonesia dalam sebuah DC-10, mengenakan pakaian sipil. Pemimpin CIA di Thailand menawarkan pinjaman jaket anti peluru, namun ditolak karena pasukan Kopassandha Indonesia telah membawa perlengkapan mereka sendiri dari Jakarta.

Pukul 02.30 tanggal 31 Maret, prajurit bersenjata mendekati pesawat secara diam-diam. Mereka merencanakan agar Tim Merah dan Tim Biru memanjat ke sayap pesawat dan menunggu di pintu samping. Semua jendela pesawat telah ditutup. Tim Hijau akan masuk lewat pintu belakang. Semua tim akan masuk ketika kode diberikan. Pada pukul 02.43, Tim Thailand ikut bergerak ke landasan, menunggu di landasan agar tidak ada teroris yang lolos. Kode untuk masuk diberikan, ketiga tim masuk, dengan Tim Hijau terlebih dahulu, mereka berpapasan dengan seorang teroris yang berjaga di pintu belakang. Teroris tersebut menembak dan mengenai Achmad Kirang, salah seorang anggota Tim Hijau di bagian bawah perut yang tidak terlindungi. Teroris tersebut kemudian ditembak dan tewas di tempat. Tim Biru dan Tim Merah masuk, menembak dua teroris lain, sementara penumpang menunduk. Para penumpang kemudian disuruh keluar.

Seorang teroris dengan granat tangan tiba-tiba keluar dan mencoba melemparkannya tetapi gagal meledak. Lalu anggota tim menembak dan melukainya sebelum dia sempat keluar. Teroris terakhir dinetralisir di luar pesawat. Imran bin Muhammad Zein selamat dalam peristiwa baku tembak tersebut dan ditangkap oleh Satuan Para Komando Kopassandha.

Tim medis kemudian datang untuk menyelamatkan pilot pesawat DC-9 Woyla, Kapten Herman Rante, yang ditembak salah satu teroris dalam serangan tersebut. Namun Kapten Herman Rante meninggal di Rumah Sakit di Bangkok beberapa hari setelah kejadian tersebut. Kedua korban peristiwa terorisme ini kemudian dimakamkan di TMP Kalibata.

Operasi kontra terorisme ini dilakukan oleh Grup-1 Para-Komando dibawah pimpinan Letnan Kolonel Infanteri Sintong Panjaitan yang kemudian beserta tim-nya dianugerahi Bintang Sakti dan dinaikkan pangkatnya satu tingkat, kecuali Achmad Kirang yang gugur di dalam operasi terebut dinaikkan pangkatnya dua tingkat secara anumerta.

34 komentar:

  1. Pertamaxxxx in dulu...

    buset? pesawat terbang aja bisa di bajak ya? hahaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya bisa lah..
      coba liat aja peristiwa WTC
      itu kan dibajak :p

      Hapus
    2. Kalau Membajak Perahu di sebut bajak laut.
      kalau membajak pesawat di sebuh bajak angin. akwakwakw

      Hapus
  2. Mantap bro, sejarah neh, he,,he,,!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup, saya ngambil dari Wikipedia
      tetapi saya kemas berbeda :D

      Hapus
  3. sayangnya udah gugur baru dinaikkin pangkatnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. #Loh..
      bukannya kalau orang gugur itu pangkatnya di naik'kan satu tingkat?
      he,, he,, :D

      Hapus
  4. sy kira cuman ada bajak kAPAL aja...
    ehh kurang ajar betul ya si teroris..

    BalasHapus
    Balasan
    1. he'eh kurang ajar tenan ikie.. teroris'e
      LOL

      Hapus
  5. Jujur ane baru tau peristiwa pembajakan ini
    tp salut banget buat para petugas yang berhasil mengantisipasi kejadian itu =D

    BalasHapus
    Balasan
    1. yupzz, saya juga salutt bangetzz sama Kopassus karena telah berhasil mengangkat nama Kopassus di mata dunia..
      he,, he,, he,, ^_^

      Hapus
  6. Wuiihh... udah kayak adegan diFilem-filem Action Holiwood neh....
    Aksi Penyelamatan yang Luar Biasaaa!!!

    Ayas Bangga dan SALUT dengan pasukan Kopassandha Indonesia yang menyelamatkan
    Aksi Teror itu... MANTAAAAFFF BANGEEEET!!!!
    ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuppzz, aku juga salutt dengan pasukan Kopassandha Indonesi
      yang telah.. berhasil menakulukan teroris walaupun di Negeri Orang..
      he,,, he,,,

      Hapus
  7. Nice share bangget ^_^
    ASIK sumpah hahaha

    BalasHapus
  8. pasti keren nih kalo di bikin film,, xixi :p

    BalasHapus
  9. memang perjuangan indonesia tak ada henti2nya

    BalasHapus
  10. kisah ini say baru dengar sob..., apa selama ini gk ada yg memberitakanx ya..??, thx infox ya *smile

    BalasHapus
  11. Balasan
    1. he,, he,, 5 Jempoll sekalian mas,,
      he,, he,, :v

      Hapus
  12. Saya disini cuma untuk Mencoba.. Disini

    BalasHapus
  13. Balasan
    1. Apakah guwe harus ke Rumah Lu pakai Kutang terus Bilang "WOW" gitu..?

      hkhkhkhk :p

      Hapus
  14. hebat tuh Bajak Udara,,, bener2 bernyali besar..
    Salut buat Kopassandha

    BalasHapus
    Balasan
    1. he,, he,,
      aku juga salut banget ama Kopassandha yang telah menyelamatkan Pesawat kita walaupun di negeri orang.. :v

      Hapus
  15. wuihh... kaya dipilm" aja nieh..
    ngerii..

    BalasHapus
  16. mantab sekali, blognya bagus artikel ok salam sukses gan

    BalasHapus