Cintailah Produk Kita, Sendiri!

Mengapa saya ungkapkan judul postingan ini dengan "Cintailah Produk Kita, Sendiri!", ada yang tahu mengapa?. Yupz saya terinspirasi dari postinganya bang Adi yang ini tetapi kali ini saya akan konsep berbeda dari postingan tersebut karena saya anggap postingan tersbut merupakan postingan yang berharga bagi saya. "Cintailah Produk Kita, Sendiri! itulah, kalimat yang pantas karena bermakna untuk generasi muda untuk mencintai postingan sendiri. Coba kitra lihat sekarang ini sekarang serba impor, di pemerintahan ataupun di kalangan menengah sekalipun. Sekarang saya tanyakan kepada kalian, "Apakah Sudah Luntur Jiwa Kita Untuk Bangsa Sendiri?", lah itu patut dipertanyakan oleh kita sendiri. 

Coba anda lihat saat DPR mengganti kursi barunya yang lama dari baru & parahnya lagi kursi itu buatan Jerman, seiring dengan pemberitaan yang berlarut yang menyudutkan DPR akhirnya DPR mengganti kursi itu dengan buatan lokal yang relatif lebih murah daripada kursi sebelumnya yang dibilang relatif cukup mahal. Maka dari itupun dari berbagi pihak memprotes keputusan tersebut. 

Saya ambil contoh deh dari sesuatu negara yang dibilang negaranya sudah dibilang menjuru ke seluruh dunia tetapi bisa dibilang itu rakyatnya sangat mencintai budaya sendiri sampai ke seluruh dunia, tetapi kita aja sampai di dalam negeri aja belum bisa dibilang "Cinta" apalagi kalau mau budaya kita dicintai oleh luar. maka dari itu yang pas mengungkapkan pribahasa terhadap postingan ini adalah "Bagaimana Mau Cinta Budaya Kita, Sedangkan Kita aja Belum Cinta!" itulah kata-kata yang pantas untuk menilai postingan ini.

Namun hanya perlu ingatlah kedepan ini semua alangkah indahnya jika berusaha sendiri tanpa ketergantungan pada pihak asing, kalau kita bisa buat sendiri. *Mengapa Tidak?* (hahaha) itulah kata-kata yang pantas untuk saya omongan atau curhatan pribadi saya tentang Rasa Cinta Kita Terhadap Bangsa Sendiri, mohon maaf apabila saya mempunyai kata-kata yang salah atas postingan ini dikarenakan ini sekedar curhatan pribadi semata. Wassalam