Minggu, 13 November 2011

Beranda » » Mari Sukseskan Komodo!

Mari Sukseskan Komodo!

Mari Sukseskan Komodo! -  Perjuangan bersama untuk menjadikan Pulau Komodo sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia berkaitan dengan alam membawa hasil menggembirakan. Akhirnya kita memiliki lagi satu keajaiban dunia setelah Candi Borobudur tidak lagi dianggap sebagai tujuh keajaiban untuk peninggalan karya manusia.

Seperti dikatakan Duta Pulau Komodo, Jusuf Kalla, keberhasilan Pulau Komodo untuk menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia merupakan keberhasilan kita bersama. Sepanjang kita bisa bersatu padu, maka tidak ada hal yang tidak mungkin kita bisa lakukan.

Terlalu banyak hal yang menarik dan istimewa di negara kita tercinta ini. Hanya saja kita sering tidak mengenalinya, sehingga tidak paham bagaimana lalu menjualnya. Apalagi kita juga lemah dalam hal informasi dan pelayanan, sehingga semua potensi itu seringkali terbuang begitu saja.

Padahal dalam ekonomi kreatif, kemasan menjadi sesuatu yang penting. Pembeli tidak pernah akan mengenali kelebihan yang kita miliki, kalau kita tidak pernah memperkenalkannya. Bahkan tidak hanya sekadar kemasan, pelayanan yang sempurna (service of excellence) harus menjadi sikap keseharian.

Keramah-tamahan bangsa Indonesia sebenarnya bisa menjadi aset yang luar biasa bagi kita untuk bisa memberikan pelayanan yang sempurna. Hanya saja kita masih dalam bentuk senyuman, belum diikuti dengan tindakan yang benar-benar melayani.

Kita harus bisa menjadikan Singapura, misalnya, sebagai perbandingan. Bagaimana negara kota yang sumber dayanya serba terbatas, bisa begitu diminati bangsa di dunia untuk dikunjungi. Kemampuan dalam mengemas dirinya dan melengkapi dengan cara pelayanan yang memuaskan, membuat Singapura selalu menjadi buah bibir masyarakat dunia.

Sekali lagi, apa yang kita miliki jauh lebih beragam dan menarik daripada Singapura. Namun semua kekayaan yang kita miliki, tidak terlalu banyak dikenal masyarakat dunia, kecuali Bali dengan eksotisme yang memang luar biasa.

Sekarang kita baru menyadari bahwa Pulau Komodo ternyata merupakan sesuatu yang menarik untuk dijual. Akibat publikasi yang luar biasa tentang Pulau Komodo, banyak orang yang ingin melihat salah satu keajaiban dunia tersebut.

Pertanyaannya, apakah kita siap untuk membuat masyarakat dunia terpuaskan ketika berkunjung ke tempat itu? Ketika jadwal penerbangan masih terbatas ke sana, hotel-hotel masih belum ditata dengan apik, faktor sanitasi dan kenyamanan belum kita persiapkan, jangan-jangan orang malah menjadi kecewa.

Kebiasaan kita yang menganggap semua itu akan terjadi dengan sendirinya, taken for granted, akhirnya membuat berbagai aset berharga yang kita miliki menjadi sia-sia. Kita tidak memanfaatkan momentum terpilihnya Pulau Komodo sebagai salah satu keajaiban dunia, dengan mempersiapkan infrastruktur yang memadai agar orang dimudahkan untuk menyaksikan apa yang disebut keajaiban alam itu.

Kita sungguh khawatir apalagi pejabat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sempat tidak mendukung kampanye Pulau Komodo. Kalau kemudian persoalan dibawa ke masalah egosektoral atau menang-menangan, bisa jadi tidak akan ada perhatian yang diberikan kepada pengembangan Pulau Komodo.

Mudah-mudahan para pejabat kita mau berbesar hati menerima kenyataan ini. Mereka mau melupakan apa yang sudah terjadi dan kini mau melihat ke depan untuk melihat apa yang bisa kita optimalkan dari kemenangan Pulau Komodo itu.

Pemerintah tentunya tidak perlu membangunnya sendiri. Cukup memberikan arah besarnya, sektor swasta pasti akan memanfaatkan kesempatan emas tersebut. Kalau kunjungan ke Pulau Komodo meningkat pasti perusahaan penerbangan akan membuka layanan ke sana. Perusahaan perhotelan juga akan mengembangkan bisnisnya. Demikian pula dengan industri jasa pariwisata yang lain.

Kita sudah melihat bahwa kunjungan wisatawan ke Pulau Komodo makin meningkat. Data tersebut harus dikumpulkan secara cermat agar bisa menjadi pegangan kalangan industri pariwisata untuk menindaklanjutinya.

Satu hal yang harus dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah terus menggencarkan promosinya. Selanjutnya, mempersiapkan masyarakat di sana agar tidak gegap budaya dan bersahabat dengan wisawatan.

Tentu kita tidak harus mengubah Pulau Komodo menjadi sesuatu yang modern dan lalu lepas dari akar budaya. Eksotisme seperti halnya Bali juga bisa menjadi sebuah kekuatan. Yang terpenting adalah sikap dan budaya untuk memperkenalkan kekayaan yang kita miliki dan melengkapi dengan sikap selalu berupaya memberikan pelayanan yang terbaik.

Source 

10 komentar:

  1. masih smentara aja, hehee.. bisa aja kegeser . .
    yg penting komodo ttp lestari, dan hewan2 lain seperti harimau sumatra, gajah sumatra, dan orangutan juga bisa ttp dirawat... mereka dlm keadaan bahaya T^T

    BalasHapus
  2. di belahanbumi indonesia yg lain ada pembantaian orang utan, mohon dukung gerakan penyelamatan orang utan

    BalasHapus
  3. @dunia otanInsyaallah saya akan mempostingnya kawan :D

    BalasHapus